Jumat, 24 Februari 2012

pembuatan biodisel skala laboratorium


BAB I

1.      TUJUAN
Siswa dapat mengetahui cara pembuatan biodisel
2.      TEORI
Biodiesel merupakan suatu nama dari Alkyl Ester atau rantai panjang asam lemak yang berasal dari minyak nabati maupun lemak hewan. Biodiesel dapat digunakan sebagai bahan bakar pada mesin yang menggunakan diesel sebagai bahan bakarnya tanpa memerlukan modifikasi mesin. Biodiesel tidak mengandung petroleum diesel atau solar.
Biodiesel adalah senyawa mono alkil ester yang diproduksi melalui reaksi tranesterifikasi antara trigliserida (minyak nabati, seperti minyak sawit, minyak jarak dll) dengan metanol menjadi metil ester dan gliserol dengan bantuan katalis basa. Biodiesel mempunyai rantai karbon antara 12 sampai 20 serta mengandung oksigen. Adanya oksigen pada biodiesel membedakannya dengan petroleum diesel (solar) yang komponen utamanya hanya terdiri dari hidro karbon. Jadi komposisi biodiesel dan petroleum diesel sangat berbeda.
Biodiesel secara nyata dapat mengurangi pencemaran, mengurangi hidrokarbon yang tidak terbakar,karbonmonoksida, sulfat, polisiklikaromatik hidrokarbon, dan hujan asam.
Sifat - sifat yang terdapat di biodiesel yaitu :
  1. Dapat Diperbarui (Renewable)
  2. Mudah terurai oleh bakteri (Biodegradable)
  3. Ramah Lingkungan
  4. Menurunkan emisi (CO, CO2, SO2)
  5. Menghilangkan asap hitam
  6. Sifat pelumasan lebih bagus.
  7. Digunakan oleh mesin diesel

Dasar teori biodiesel adalah ester asam lemak yang dihasilkan dari reaksi transesterifikasi minyak nabati atau hewani. Biodiesel yang dihasilkan ini sangat potensial untuk menggantikan bakar solar yang cadangannya sudah menipis. Reaksi pembuatan biodiesel termasuk reaksi trasesterifikasi. Reaksinya adalah :



        CH2-O-COR1             R1COOR             CH2OH
                                             katalis
3ROH    +   CH-OCOR2                R2COOR       +     CHOH

                    CH2-O-COR3              R3COOR             CH2OH
Alcohol               minyak                  biodiesel                  gliser

Pada pembuatan biodiesel dapat digunakan katalis basa (KOH, NaOH), asam ( H2SO4, HCL) dan katalis padat.









  1. ALAT  DAN BAHAN
~ Alat :


-          Kondensator
-          Soxlet
-          Termometer
-          Spatula
-          Labu leher tiga
-          pembakar Spirtus
-          Kassa asbes
-          Kaki tiga
-          Statif
-          Klem
-          Erlemeyer
-          Gelas kimia
-          Piknometer
-          Pipet tetes
-          Magnetic stirer
-          Sparing panel
-          Corong
-          Kaca arloji
-          Indicator Universal




~ Bahan
-          Minyak jelantah
-          Methanol
-          NaOH
              


CARA KERJA
  1. Timbang minyak jelantah 90 gr kedalam gelas kimia 300 ml.
  2. Timbang NaOH 1,1 gr menggunakan kaca arloji.
  3. Timbang methanol 18,1 gr kedala gelas kimia 80 ml
  4. Larutkan NaOH dan methanol dalam gelas kimia diatas magnetic stirrer
  5. Lalu panaskan minyak, NaOH, methanol kedalam labu leher tiga bulat sambil di aduk secara merata dari suhu 550C - 650C.
  6. Kemudian masukan kedalam corong pisah. Lakukan pembersihan 3 x. ambil yang atasnya berupa biodiesel dan ukur PHnya.
  7. Panaskan hasil biodiesel agar lebih murni sampai suhu 1100C.
1.      labu leher tiga
2.      Pengduk
3.      Thermometer
4.      Kondensator
5.      Pemenas
6.      Cawan air
7.      Dan 8. Statip


                                           
DATA PENGAMATAN

  1. Timbang minyak jelantah 90 gr kedalam gelas kimia 300 ml.

  1. Timbang NaOH 1,1 gr menggunakan kaca arloji.

  1. Timbang methanol 18,1 gr kedala gelas kimia 100 ml

  1. Larutkan NaOH dan methanol dalam gelas kimia menggunakan magnetic stirrer. Di gunakannya magnetic stirrer di sini untuk mendapatkan hasil pelarutan yang lebih efektif dari pengdukan dengan manual. NaOH + CH3OH =                                   (                        )

  1. Masukan bahan baku (minyak jelantah) kedalam labu leher tiga lalu tambahkan NaOH dan Methanol yang sudah di larutkan kedalam labu leher tiga, kemudian panaskan sambil di aduk secara merata dengan  suhu 550C - 650C. selama 1 jam.
CH3OH (Methanol) suhu disini membatasi pemanasan di anjurkan tidak boleh melewati dari 650C karena pada suhu tersebut adalah titik didih dari methanol dan apa bila pada saat pemanasan melewati titik didih tersebut maka methanol yang ada pada bahan yang sedang diproses akan menguap dan tdak dapat bereaksi dengan baik.
NaOH (natrium hidroksida) natrium hidroksida (NaOH) disini adalah sebagai katalis, dimana katalis adalah bahan yang membantu mempercepat proses reaksi. Katalis bkan Cuma NaOH saja, katalis bsa di tentukan tergantung dari bahan apa yang akan di reaksikan.
6.      Setelah selesai pemanasan akan terbentuk 2 lapisan lapisan yang berada di atas adalah biodiesel, sedangkan yang berada di bawah adalah gliserin. Bagian atas biodiesel sedangkan bagian bawah adalah gliserin di sebabkan massa jenis biodiesel lebih rendah dari pada gliserin.

  1. Kemudian masukan kedalam corong pisah. Lakukan pembersihan dengan air sebanyak 3x. ambil yang atasnya berupa biodiesel dan ukur PHnya.
Pembersihan di lakukan pembersihan dengan air untuk mengikat NaOH agar biodiesel yang di hasilkan benar-benar murni tanpa ada zat zat lain.

  1. Panaskan hasil biodiesel sampai suhu 1100C.
Di lakukan pemanasan sampai suhu 1100C untuk menghilangkan kadar air dalam biodiesel, karena pada suhu 1000C adalah titik didih dari air, dilakukan pemanasan sampai suhu 1100C agar kadar air benar-benar menguap habis dan menghilang.